Setiap kali saat berlive-in, kita selalu diterima dengan baik oleh orang-orang dan saat hendak pulang dari tempat live in, kita selalu diberikan ‘tanda mata’ baik itu sarung, selendang dan sebagainya. Pelbagai ‘tanda mata’ tersebut bukan hanya pemberian cenderamata semata, tetapi juga sebagai ‘tanda bukti’ bahwa telah ada suatu pertemuan yang mendalam, di mana ada ikatan keakraban, karena itu sebuah ‘tanda mata’ merupakan pemberian yang layak untuk dikenang.
Konftar yang terkasih dalam Kristus...
Dalam bacaan pertama kita mendengar cerita tentang nabi Elisa yang diterima dengan baik dalam rumah perempuan kaya dari Sunem. Hospitalitas yang ditunjukkan perempuan kaya kepada Nabi Elisa dibalas dengan janji pemberian seorang anak laki-laki kepada pemilik rumah yang menampungnya. Di sini belas kasih Allah menyata dalam perkataan nabi sendiri dan sekaligus menjadi ‘tanda bukti’ dan ‘tanda mata’ yang menjamin bawasannya “tahun depan, pada waktu seperti ini juga, engkau ini akan mengendong seorang anak laki-laki”. Sebuah tindakan kasih dibalas dengan tindakan kasih.
Konftar yang terkasih dalam Kristus...
Kasih Allah yang tak berkesudahan dialami pemazmur sebagai ‘tanda mata’ dan ‘tanda bukti’ yang patut disyukuri, karena itu pemazmur bermadah “Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, karena kasih Tuhan tegak seperti langit.
Yesus dalam injil Matius memberikan pedoman-pedoman kepada murid-murid-Nya untuk mempratikkan tindakan kasih. Seorang murid diajak untuk mengasihi tanpa batas, bersedia memangul salib, tidak takut kehilangan nyawa, dan memiliki hospitalitas sebagai praksis dari tindakan kasih. Di sini, kasih bukan sebuah kata-kata kosong, melainkan sebuah tindakan praksis.
Konftar yang terkasih dalam Kristus...
‘Tanda mata’ yang paling agung diberikan oleh yesus kepada kita adalah hidup baru. St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma mengingatkan kita semua bahwa, orang yang dibabtis dalam kematian Kristus, telah dikuburkan dan telah dibangkitkan untuk hidup baru. Oleh karena itu, agar kita memperoleh ‘tanda mata’ yaitu: hidup baru dalam Kristus, bacaan-bacaan suci hari ini mengajak kita untuk mempratikkan tindakan kasih:
Pertama, sebuah tindakan kasih tidak terbatas hanya kepada orang-orang yang sedarah ataupun sedaerah dengan kita, tetapi hendaknya juga kepada semua sesama manusia dan sesama ciptaan yang lain.
Kedua, sebuah tindakan kasih harus sempurna seperti kasih Yesus kepada manusia, tanpa pertimbangan untung rugi, mengasihi tanpa apa dan mengapa? sekalipun harus kehilangan.... bahkan nyawa.
Ketiga, sebuah tindakan kasih, nyata dalam sikap hospitalitas kita, dalam menerima sesama lain; terutama orang-orang kecil dan terpinggirkan. Semoga kita yang telah dibaptis dalam kematian Kristus serentak menjadi anggota Gereja dan keluarga besar Allah yang lanyak memperoleh ‘tanda mata’ yaitu hidup baru dalam Kristus.
=== AMIN ===