Pertama-tama kami, para Suster dari Kongregasi RVM (Religious of the Virgin Mary), yang mengikuti retret Sumur Yakub ini patut mengucap syukur kepada Tuhan karena boleh mengalami kesempatan berahmat ini. Kami yang mengikuti retret ini adalah para suster RVM yang sudah berkaul kekal dan sedang berkarya berbagai komunitas dan tempat pelayanan kami di beberapa tempat di Distrik RVM Indonesia. Kami meminta Pater John Masneno, SVD dari Pusat Spiritualitas Sumur Yakub Indo-Leste sebagai pendamping retret tahunan kami ini. Retret Tahunan kami selenggarakan di PSMI (Pusat Spiritulitas Muder Ignacia) di So’E, Kabupaten TTS-NTT pada tanggal 2-8 Desember 2017. Kami, 12 suster peserta dari angkatan kaul yang berbeda, memilih tempat ini karena suasana alamnya cocok untuk kegiatan ‘menyepi’ kami selama seminggu ini.
Niat kami ber-12 yang mengikuti retret ini yakni mau menggunakan momen penghujung tahun 2017 untuk merenungkan kehidupan kami baik secara pribadi maupun bersama serta ‘menghirup udara segar rohani’ setelah setahun menyibukkan diri dengan aneka aktifitas karya pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kami melalui kongregasi kami. Kami juga berniat menggunakan kesempatan berahmat ini untuk menimba kekuatan rohani guna melanjutkan tugas kerasulan di tahun baru nanti. Dan kami sungguh merasakan retret sepekan ini sebagai momen refreshing rohani untuk kami.
Kesan kami semua yang mengikuti retret ini yakni retret yang diberikan oleh pihak Pusat Spiritualitas Sumur Yakub ini memberikan suatu ‘warna’ spiritual tersendiri bagi kami. Memang kegiatan retret tahunan ini sudah biasa kami lakukan, sebagai suatu kewajiban kami sebagai religious, sebagaimana yang dilakukan oleh kongregasi lain juga. Namun pengalaman yang kami alami dalam Retret seminggu ini membuat kami sungguh-sungguh mengalaminya sebagai momen perjumpaan dengan Tuhan dan sekaligus moment berdialog dengan diri serta sesama suster sekongregasi yang mengikuti retret ini. Banyak hal baru dan inspirasi-inpirasi bernas yang kami dapatkan sepanjang hari-hari retret ini. Tema-tema yang didalami dan flow serta dinamika dari hari ke hari sepanjang sepekan retret ini membuat kami makin intens merenungkan hidup pribadi kami, kebersamaan kami dalam komunitas serta tugas-tugas yang Tuhan percayakan kepada kami. Benar bahwa ada beberapa point-point refleksi yang sudah sering kami dalami tetapi flow, cara dan dinamika yang dipakai sebagai sarana-sarana penghantar sangat besar bantuannya bagi kami para peserta sehingga kami semakin dituntun dari tahap ke tahap sejak hari pertama hingga hari terakhir untuk mendalami kehidupan dan karya kami baik secara pribadi maupun sebagai suatu kongregasi.
Bahan refleksi dari Kitab Suci dan ide-ide inspiratif selingi lagu, sharing, film dan input-input bernas membuat kami makin segar dan cerah sepanjang retret ini. ‘Kemasan-kemasan baru’ atas bahan-bahan yang sudah lama ada menjadikan pekan rohani luar biasa. Sungguh menjadi suatu ‘oase spiritual’ bagi kami dan rasanya satu pekan terlalu singkat.
Saya mau menyebutkan di sini beberapa hal bagus yang kami dapatkan dalam proses pendalaman bahan antara lain:
- Kami dituntun dengan dinamika-dinamika menarik guna merenungkan dan mensyukuri segala rahmat Tuhan yang telah kami peroleh selama ini yang tak terhitung banyaknya. Terutama rahmat panggilan hidup sebagai seorang religius.
- Kami juga diarahkan mendalami satu hal penting terkait identitas diri kami sebagai orang-orang yang dikasihi Allah. Pada sesi ini kami merenungkan bagaimana Tuhan menata hidup setiap kami dan memperlakukan kami secara istimewa melalalui orang-orang yang mencintai kami terlebih cinta dari orang tua dan sanak keluarga sebagai orang yang paling dekat dalam hidup kami sebelum menjadi seorang religius.
- Pendalaman lain yang tak menarik adalah permenungan tentang ‘kepercayaan Tuhan atas diri kami sebagai abdi dan rasul-rasulnya. Allah memanggil, memilih dan mengutus kami bukan sebagai orang-orang sempurna atau malaikat tetapi sebagai manusia biasa dengan segala keterbatasan, kami dipanggil dan diberi tugas untuk mewartakan cinta dan kebaikanNya melalui tugas pelayanan yang dipercayakan oleh kongregasi.
- Hal yang menarik dan indah yakni di hari-hari terakhir dari retret ini, kami diberi kesempatan untuk saling memberi apresiasi satu sama lain. Mengagumi dan melihat potensi dati setiap suster adalah hal yang menarik demi penugasan untuk karya-karya pelayanan agar lebih efektif dan berdaya guna. Di sini kami sungguh menyadari arti dari kehadiran orang lain/sesama dalam hidup bersama. Bahwa kehadiran mereka memberi ispirasi dan turut mengukir sejarah ziarah perjalanan hidup saya. Kamipun dituntun guna menyadari bahwa ini adalah suatu bukti nyata bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan saya berjalan sendiri menapaki perjalanan panggilan hidup ini.
- Dalam kehidupan bersama tak luput dari pengalaman pahit dan getirnya hidup namun hal positif yang perlu dibuat adalah membangun niat untuk berusaha melihat sisi positif dari setiap pengalaman hidup dengan demikian dapat menikmati hidup/enjoy life.
Sebagai akhir kata, kami mau mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kami atas kesempatan berahmat ini dengan kata-kata berikut:
Ketika kita sungguh-sungguh mau membuka hati dengan tulus pada Tuhan dan mengikuti bimbingan Roh-Nya dengan segala situasi diri dan hidup kita apa adanya maka Roh Tuhan akan membimbing kita memaknai hal-hal yang biasa menjadi hal-hal yang luar biasa sehingga kita makin mengakui bahwa memang Allah kita sungguh luar biasa. Pengalaman iman demikian meneguhkan kita untuk semakin maju dalam hidup dan karya misi yang dipercayakan Tuhan kepada kita bukan karena kita hebat tetapi karena didasarkan pada iman yang teguh akan kehadiran dan penyelenggaraan Rahmat Tuhan senantiasa yang setia memampukkan kita yang biasa dan tak sempurna ini menjadi sarana keselamatan dan berkat bagi sesama melalui hidup dan pengabdian kita.
Oleh Sr. Maria Hildegardis Timuneno, RVM