Renungan

Tuesday, 18 August 2020 17:38

“Hatiku Bergembira, karena Allah, Juruselamatku” (Lukas 1:47)

Written by P. Patrisius Pa, SVD
“Hatiku Bergembira, karena  Allah, Juruselamatku” (Lukas 1:47) dok. Sumur Yakub

NB: Renungan ini diberikan oleh P. Patrisius Pa, SVD sebagai Wakil Provinsial SVD Ende saat Perayaan Kaul Kekal Di Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero pada 15 Agustus 2020. Isi renungan ini membantu kita merenungkaan hidup sebagai pengikut Tuhan melalui jalan hidup yang telah kita pilih. Spiritualitas Bunda Maria yang diulas di renungan ini membantu kita merenungkan hidup kita.

 

Para Frater  Yang Berbahagia, saudara-saudari terkasih

Hari ini kita semua  bergembira  dalam  Tuhan. Kita  menghormati Santa  Perawan  Maria Diangkat ke Surga dengan jiwa dan raganya. Malaikat pun bersukaria  berpesta merayakan pengangkatannya  dan  memuji Puteranya, Yesus Sang Sabda.

Pesta  ini  menunjukkan  Betapa  Pentingnya  Nilai  Tubuh  Manusia  di  hadapan Allah  karena  penebusan  Kristus  dan persatuan erat mesra  dengan Anak-Nya, YESUS Sang Sabda  yang  Menjelma  menjadi  manusia.  Oleh  karena  itu kita  sepantasnya  menghormati  keluhuran dan kesucian  tubuh kita  dan tubuh orang lain. Sehubungan  dengan  ini, biasanya  kita  berdoa:”Bunda  Maria  yang tak bernoda, murnikanlah bandanku  dan  sucikanlah  Jiwaku!

Hari  ini  kita  bergembira,  justru  di tengah  situasi Pandemi Covid-19 yang sangat mengancam nyawa manusia, kita  merayakan  Pesta  Pengikraran  Kaul  Kekal, KESEBELAS  Saudara kita yang muda belia dalam Kongregasi Serikat Sabda Allah. Kita  mengikuti  Perayaan Kaul Kekal di  Ledalero - Bukit Sandar Matahari -  yang indah  ini  dengan   “Hati Gembira”,   sehati-seperasaan  dengan  Madah  Syukur  Pujian Bunda  Maria  atas  panggilanya  menjadi   Bunda  Yesus   Sang  Sabda.  Seperti  Bunda  Maria, Kesebelasan ini berselubungkan kuasa  kasih Allah, Kasih  Sang Surya  Sejati.

 

Saudara-saudari terkasih.

Dalam Ktab Suci, istilah ‘sukacita atau  kegembiraan’ dipergunakan untuk  mengungkapkan  berbagai  pengalaman  iman  akan  kehadiran  Tuhan. Demikian  Injil yang  bersinar  dengan kemuliaan  Salib Kristus,  terus-menerus  mengajak kita  untuk  bersukacita. Kita  kutip beberapa contoh dalam  relasi  dengan  Bunda  Maria: Bersukacitalah adalah Salam  Malaikat  kepada  Bunda  Maria (Lukas 1:28); Kunjungan  Maria  kepada  Elisabet membuat   Yohanes melonjak  kegirangan  dalam  rahim  ibunya (bdk Luk 1:41); Dalam  nyanyian  pujiannya yang  menjadi  tema Perayaan ini, Bunda Maria  menyatakan, “Hatiku bergembira  karena Allah  Juruselamatku” (Luk  1, 47). Bunda Maria  tentu  mempunyai  alasan istimewa untuk  boleh bergembira:

PertamaAllah Yang Mahakudus memperhatikan  kerendahan  hamba-Nya .  Dalam  kesatuan hati  dengan  Yesus  anaknya, Bunda  Maria  adalah  hamba  Tuhan  yang  setia  dan  taat kepada  Rencana  dan kehendak Allah. Bunda  Maria  rela  menderita menapaki ziarah  salib, sampai  memandang  dengan  hati pedih Wajah Anaknya Yesus yang tergantung di  Kayu Salib.

Kedua, Allah  yang  Mahakudus  melakukan  perbuatan-perbuatan  besar  dan ajaib  di dalam diri  hamba-Nya.  Roh Kasih Allah  telah  memampukan rahim  Bunda Maria  untuk mengandung  dan melahirkan  Yesus Anaknya ke dunia  sebagai  Juruselamat   bagi  segala  bangsa  di dunia.  Inilah  keajaiban kasih Allah.

Ketiga,  Allah  yang  Mahakudus  memperhatikan  nasib  bangsanya  dengan  kasih  dan  keadilan.  Bunda Maria  hadir  di  antara  seluruh   bangsa  di  dunia   sebagai  Wanita  Pejuang Keadilan,  Wanita Paling Revolusioner   yang memperjuangkan nasib bangsanya.  Bunda  Maria yakin  bahwa  Allah yang  berbelaskasih  akan  membela  umatnya yang miskin  dan  tertindas.  

 

Pengalaman  akan Belaskasih Allah ini  dinyanyikan  dengan sangat  agung dan  indah  di  dalam magnificatnya   dalam tiga bait:

Pertama, Allah  mencerai-beraikan  orang-orang  yang  congkak hatinya (Luk  1,51).

Ini  adalah  revolusi moral.  Menjadi orang  Kristiani,  Pengikut  Kristus   berarti  berani  mati  atas  kesombongan  yang  bercokol  di  dalam hatinya, menghormati  hak  hidup  dan martabat pribadi  setiap  orang  sebagai pancaran Wajah Allah.

Kedua, .Allah  menurunkan  orang-orang yang   berkuasa  dari  takhtanya dan meninggikan orang-orang yang  rendah (ayat  52).  Ini  adalah  revolusi  sosial-politik.

Menjadi  orang  Kristiani  Pengikut  Kristus  berarti  menjadi  pelayan  yang  rendah hati,  berani  meninggalkan pangkat dan jabatan.  Jabatan  digunakan untuk  melayani  orang-orang kecil  dan  membangun persekutuan kasih yang damai-sejahtera   bagi semua  orang.

Ketiga, Allah melimpahkan kebaikan  kepada orang-orang lapar – orang-orang kaya  diperintakahkan pergi  dengan  tangan  hampa (ayat  53).

Ini adalah revolusi  ekonomi.  Menjadi  orang Kristiani,  pengikut  Kristus  berarti  menjadi pribadi yang berkarakter: solider, ugahari, berbelarasa,saling berbagi dalam suka-duka hidup  bersama. //

 

Ketiga revolusi mental-rohani  ini  tercetus  dari  jiwa  Maria, seorang Perempuan  Revolusioner, Pejuang  Keadilan. Revolusi  Mental-Religius  ini  memperlihatkan  kepedulian Allah dan  Bunda  Maria  Hamba-Nya  kepada  Kaum  papa  miskin  dan  tertindas. Bunda  Maria  mau  memperjuangkan  dan menegakkan keadilan  di mata  para penguasa  bangsanya. 

Ketiga  REVOLUSI MENTAI-ROHANI  ini  merupakan  visi  Suci  dan  Komitmen kenabiannya untuk tunduk  kepada   rencana  penyelamatan  Allah  dan  belarasanya  terhadap nasib bangsanya dan  segala  keturunannya, sampai pada masa kita sekarang  dan selama-lamanya.  Oleh  karena  itu  Bunda  Maria  pantas  mendapat  gelar  kehormatan  sebagai  NABIAH, PEJUANG BELASKASIH DAN  KEADILAN  ALLAH.  Dan  hari  ini kita  selayaknya  merayakan  Pestanya  “Diangkat  ke  Surga”   atas berkat  belaskasih Allah  dan Jasa Kasih Yesus  Anak -Nya.

 

Para Frater  yang berbahagia, Saudara-saudari terkasih

Pengikraran Kaul Kekal adalah sebuah Perayaan SUKACITA  KASIH ABADI atas kebaikan dan rahmat kasih-setia Allah terhadap kita umat-Nya.

Pengikraran Kaul Kekal adalah sebuah Perayaan  Pembebasan  Kekal, ‘Perayaan Melepas Bebas’ selamanya atas segala kelekatan hati secara permanen terhadap kenikmatan badani dan pelarian dari komunitas, kepemilikan uang dan harta, keinginan akan kuasa dan gengsi-kehormatan. Kaul-Kaul Religius semestinya menjadikan kita manusia-manusia bebas, serupa dengan Kristus, Sang Pembebas yang hidup murni, miskin dan taat kepada kehendak Bapa-Nya.

Pada Perayaan Pengikraran Kaul Kekal ini, kita bergembira dan bersyukur karena perbuatan-perbuatan besar Allah telah terjadi di dalam hidup dan panggilan ke-11 Frater  kita, seperti yang dikerjakan Allah dalam hidup dan karya perutusan  Santa Perawan Maria, Bunda Kerahiman Allah.

Hari  ini kita  bersukacita,  bergembira ria bersama   ke-11 Frater  kita, seraya  merenungkan  dan menciptakan Magnificat kita:  Bagaimana kita menghayati Kaul-kaul Religius kita secara benar dalam membangun Gereja, Komunitas, Kongregasi, Keluarga kita ke depan? Mari kita belajar dari  Santa Maria, Bunda Kerahiman, Bunda Pejuang  Keadilan, Teladan dan Penolong kita.

Pertama, Kaul Kemurnian:  Inilah   Kaul  Komunitas - Kaul  Kebersihan

Kita meneladani Bunda Maria yang hidup murni, menjaga kemurnian Tubuh dan kesucian jiwanya sebagai Bait Allah Roh Kudus. Seperti Bunda Maria, kita harus menjaga kesucian tubuh  jasmaniah  dan hati kita. Menghargai martabat pribadi  dan  keindahan setiap wajah, Citra Tuhan; Kita  akan mengalami kegembiraan, kalau  kita bersikap dsiplin  dalam hidup berkomunitas  dan mampu hidup  dalam komunitas  ragam budaya  sesuai  dengan kekhasan Serikat kita.

Hidup  dalam  Tatanan  Baru  menuntut  kita  untuk  “JAGA JARAK”: Jarak fisik,  jarak-sosial  dan jarak emosional- afeksi.  Kita  harus  Hidup Bersih   dalam  relasi  dengan saudara   lelaki  dewasa,  sebaya  dan  anak-anak; Hidup  Bersih  dalam  relasi  dengan  Saudari Perempuan  Dewasa, sebaya  dan  di  bawah  umur, semua kelompok  rentan! Hidup  Bersih, dalam  relasi  dengan  rumah  tinggal,  taman  dan  lingkungan  hidup  kita.

Kedua, Kaul Kemiskinan:  Inilah  Kaul  Kepedulian  -   Kaul  Kemandirian

Kita belajar hidup sederhana, solider seperti Bunda Maria. Karena kepedulian  terhadap bangsanya  yang  menderita  dan tertindas, Bunda  Maria  disapa  sebagai  yang Berbahagia oleh  segala  keturunannya.  Kita  juga  disapa  yang  “Berbahagia”  dari  generasi ke  genenerasi, kalau  kita  berbelarasa  dan  dengan  gembira berbagi rejeki  bagi para  warga  yang  melarat.  

Hidup dalam Tatanan  Baru  menuntut kita  untuk bekerja keras demi  kemandiran komunitas,    provinsi dan  kongregasi;  berbagi kasih  dengan saudara-saudari kita yang terpapar karena  virus  corona, virus  HIV-AIDS  dan    virus  ketidakadilan   dalam  keluarga  dan   masyarakat  kita.  

Ketiga, Kaul Ketaatan:  Inilah  Kaul  Kerendahan Hati – Kaul  Kelemahlembutan

Seperti Bunda Maria, kita harus   rendah hati,  patuh,  setia kepada Kehendak Allah dan hidup dalam persekutuan kasih-mesra dengan Yesus Anaknya. Bunda Maria telah menjadi hamba Allah yang  rendah  hati  dan   taat dalam menanggapi Panggilan Allah. Kita  akan  mengalami  sukacita  berlimpah bila  kita bersikap rendah hati, rela mendengarkan  pimpinan, dengan gembira dan  penuh tanggung jawab melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan Serikat dan Gereja kepada kita.

Hidup  dalam  Tatanan  Baru  menuntut kita  untuk  mengenakan Masker Kepatuhan, penghampaan diri, Kerendahan  Hati,  dan Kelemahlembutan  dalam  relasi  dengan pimpinan, samasaudara  dan umat  yang kita  layani.  

Hidup  dalam  Pola  “New Normal”  menuntut  kita  untuk menghindari  pelbagai  jenis kekerasan - Menormalkan Pola Hidup Baru yang Santun, bersahabat dan saling  menghargai martabat setiap pribadi   dalam kelembutan kasih Sang  Sabda.

 

Para Frater  yang berbahagia ...... Bersukacitalah!.Bergembira senantiasa.

Pada hari ini dengan HATI GEMBIRA, kita  menghormati Pengangkatan Santa Maria, Bunda Kerahiman Allah ke Taman Surga.  Marilah kita bersyukur dan bersukacita atas panggilan kita untuk menjadi Misionaris Religius Sabda Allah. Kita bersyukur dan bergembira seraya beriktiar  melaksanakan tugas perutusan kita  untuk  berbagi  Sukacita Injil   dengan  saudara-saudari di tempat Perutusan kita masing-masing sesuai  dengan slogan  misi  kita  kini :”Putting  the   Last First – Mendahulukan yang terkecil, Mengutamakan  yang terakhir.

Bersama  Bunda Maria, kita yang adalah murid-murid  misioner,  dipanggil untuk menjadi  Nabi  zaman ini  demi  membawa pembaruan  dalam revolusi mental-rohani  bagi warga kita, mulai dari diri  sendiri  dan komunitas  kita.   Kita  ingat  bahwa  Kaul-kaul yang kita  ikrarkan  merupakan  sumber  sukacita kita   dan  mempunyai  peran kenabiannya seperti  yang  diteladankan oleh  Bunda  Maria. Kaul-kaul yang  kita ikrarkan, kiranya  membawa  pembaruan -  sebuah revolusi  mental-rohani-,sebuah transformasi total di dalam  diri  kita – untuk menjadi  murid-murid  misioner  sejati.  

Kita berharap  agar  melalui  Kaul-Kaul yang  kita  ikrarkan untuk  kekal dan kita perbarui  dari  tahun ke  tahun  “Kasih  Kristus  semakin  menguasai  kita  dan  mendorong  kita untuk  berubah  dan berbuah  dalam  hidup dan karya misi kita” (2Kor  5:14).//

 

Para   Frater  Terkasih    

Proficiat – Selamat Berbahagia

Semoga  St. Perawan Maria, Bunda Sang Sabda  dan

 St.Arnoldus Janssen, Bapak Pendiri  Serikat   kita,  

 memberkati  Anda   sekalian.

 

Oleh: P. Patrisius Pa, SVD (Wakil Provinsial SVD Ende)

 

Kegiatan Terbaru

...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohan...

25 October 2023
...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5)

Bagaimana menyelaraskan nilai-nilai iman sejati dengan kecanggihan art...

PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

19 October 2022
PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

Pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 yang lalu, Komunitas Verbum Domini (K...

BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

18 October 2022
BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

Bible Zoom-Youtube Live-Streaming diadakan lagi oleh Tim Pengurus Pusa...

BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTE...

16 October 2022
BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTER SAN

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

14 October 2022
BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

Tentang Kami

Nama yang dipilih untuk sentrum ini adalah “Pusat Spiritualitas Sumur Yakub” yang mempunyai misi khusus yaitu untuk melayani, bukan hanya anggota tarekat-tarekat yang didirikan Santu Arnoldus Janssen saja tetapi untuk semua... selebihnya

Berita Terbaru

©2025 Sumur Yakub - Pusat Spiritualitas. All Rights Reserved.

Search