Saudara/i yang terkasih dalam Kristus
Rasa cemas, takut, gelisah dan khawatir dalam hidup adalah perasaan hakiki manusiawi kita yang tidak bisa dipungkiri. Setiap orang dan kita sekalian sudah mengalami perasaan-perasaan demikian. Bahkan, kadang ada yang hampir putus asa, menyerah dan tak berdaya dalam hidup ini. Akhirnya terkadang kita menyalahkan Tuhan, " Mengapa harus terjadi situasi seperti ini"? "Mengapa harus terjadi padaku musibah atau penderitaan ini"?
Inilah pertanyaan-pertanyaan yang barangkali muncul atau ada dalam benak kita, ketika kita berada dalam situasi ketidakberdayaan hidup.
Lantas, apakah kita tetap dan mau bertahan dalam situasi perasaan-perasaan negatif demikian. Apakah kita akan mengalami kebahagiaan bila terus mempersalahkan keadaaan sampai mempersalahkan Tuhan? Seolah-olah Tuhan penyebab semuanya ini.
Saudara/i yang terkasih dalam Kristus.
Sebuah syair indah dan kata bijak pernah sya mendengarnya dan membacanya. Bunyinya demikian. " Ketika hujan tiba, janganlah berdoa untuk meminta hujan reda atau pun berhenti karena hujan akan tetap ada, tetapi berdoalah agar Tuhan menguatkan payung hidupmu dan kamu dapat dan kuat menghadapi dan mengalami hidup ini"
"Sebuah musik yang harmonis tercipta dari nada mayor dan minor dan ada tambahan musik jenis yang lainnya".
Saudara/i yang terkasih dalam Kristus
Dengan kasih, iman dan harap kepada Tuhan, hidup ini, hidup kita akan selalu mengalami syukur dan berkat dalam kasih Tuhan. Mungkin inilah makna terdalam seruan Yesus kepada Murid-Murid-Nya
"Tenanglah, Aku ini jangan takut"
Seruan Yesus dalam bacaan Injil yang kita renungan hari ini sangat memberikan inspirasi hidup sekaligus meneguhkan iman kita sebagai orang kristen. Seruan ini memberikan makna terdalam bagi kita bahwa "hanya dalam kasih Tuhan, kita mengalami kepenuhan hidup"
Tuhan tidak terlalu cepat, Tuhan juga tidak terlambat.
Tetapi Kasih-Nya dan Berkat-Nya selalu ada dan hadir untuk kita setiap saat.
Semoga.