Saudara-saudaraku yang terkasih dalam Kristus,
Salam jumpa melalui refleksiku ini yang bertolak dari Sapaan Sabda Tuhan yang kita renungkan hari ini. Kitab Wahyu dan Injil hari ini memang membutuhkan perjuangan tersendiri untuk memahaminya. Maka, ijinkan saya melalui renungan biblis ini membagikan permenungan saya berdasarkan apa yang saya pahami dan alami dalam hidup saya.
Ketika membaca bacaan suci hari ini, saya tersentuh oleh kalimant "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?" Ini merupakan sebuah pertanyaan yang muncul dari penglihatan Yohanes dalam bacaan hari ini. Tidak seorang pun yang bisa membuka gulungan kitab, selain Anak Domba. Artinya hanya Anak Domba yang bisa menyampaikan kebenaran yang ada dalam kitab yang telah dimeteraikan itu.
Bila kita memahami kitab yang dimeteraikan itu adalah jalan keselamatan, berarti bahwa hanya Anak Domba yang bisa memberikan keselamatan. Kesadaran dan keyakinan ini menghantar saya bersyukur atas rahmat baptisan yang telah saya terima sebagai Pengikut Kristus. Karena dengan demikian saya mendapat kesempatan untuk hidup dalam tuntunan Yesus Kristus pada jalan keselamatan Tuhan dengan harapan nanti mendapat kesempatan untuk bisa memperoleh keselamatan juga.
Kesadaran ini sekaligus mendorong saya menata hidup saya seturut jalan kebenaran dan keselamatan yang diajarkan Yesus, Sang Jalan Kebenaran dan Hidup sejati. Sebab itu saya diajak juga melalui Injil untuk merenungkan pesan simbolis Yesus. Hari ini Yesus mengingatkan kota Yerusalem, sebagai kota terpilih, mengenai sesuatu yang lebih penting yaitu damai sejahtera, dibandingkan kemegahan kota Yerusalem yang bisa dihancurkan musuh.
Saya sebagai orang yang dipilih Tuhan karena pembabtisan, merasa diingatkan juga mengenai apa yang lebih diperlukan untuk memperoleh damai sejahtera. Bukan lagi fokus pada kemegahan dunia, yang sewaktu-waktu bisa diambil dan binasa. Dulu sewaktu saya SMA, karena pergaulan dengan teman-teman, saya pernah kehilangan iman saya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Agak lama saya tidak lagi ke gereja. Namun Tuhan sungguh luar biasa baik. Dia pertemukan saya dengan seseorang yang mampu mengembalikan iman percaya saya.
Tidak hanya itu, beberapa waktu lalu kembali saya merasa hampa dalam doa-doa saya, sepertinya doa saya sia-sia. Namun Tuhan menyatakan lagi kasih-Nya. Dia mempertemukan saya dengan beberapa orang volunteers yang melayani di daerah saya. Saya diajar berdoa dan mengusahakan kedekatan dengan Tuhan. Dan sungguh, saya baru bisa merasakan bahwa Tuhan itu sungguh-sungguh ada di dekat saya.
Sungguh saya bersyukur karena Tuhan mengingatkan saya berualang kali untuk kembali pada keyakinan iman saya, yaitu Anak Domba lah satu-satunya jalan keselamatan. Melalui penyadaran-penyadaran itu dalam hati saya, akhirnya saya pun menyesal dan bertobat. Dan sekarang, Tuhan kembali mengingatkan saya melalui wabah virus corona ini. Seperti yang disampaikan Yesus kepada kota Yerusalem : "alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu!..."
Peringatan Yesus kali ini membuat saya kaget, betul sekali apa yang telah disampaikan-Nya. Segala yang kita usahakan si dunia ini untuk suatu 'kemegahan', bisa langsung dihentikan jika Tuhan menghendaki itu. Dari peristiwa ini saya merasa Tuhan menegur saya agar segera menyadari : 'apa yang diperlukan untuk damai sejahteramu?! "
Tuhan, sumber kekuatan dan rahmat, terima kasih untuk tuntunan Sabda-Mu yang senantiasa menyapa kami untuk mengikuti Dikau sebagai jalan kebenaran dan hidup sejati. Semoga Roh dan RahmatMu memampukan kami selalu sehingga kami senantiasa berusaha tekun setia mengikuti Dikau kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Oleh Bpk Rully Junaedi (Paroki St. Yusup Pekerja Magelang)