Renungan

Monday, 30 March 2020 14:06

Cara cerdas mengambil keputusan

Written by Drh. Michael Indra W., (Paroki BMV Katedral Bogor)

Berbagai kepiawaian Yesus dalam Kitab Perjanjian Baru, dikisahkan antara lain memilih murid, membuat mukjizat, melakukan cara mengajar dengan efektif, berdoa, dan salah satu hal yang mengagumkan yang diperlihatkan kepada murid-muridNYA, imam-imam kepala, orang-orang Yahudi, ahli-ahli Taurat, orang-orang Farisi, pejabat-pejabat di Bait Suci serta orang banyak, adalah cara Dia mengambil keputusan dalam menghadapi permasalahan.

Dalam kisah Yesus kali ini tertulis dalam injil, yang pagi ini sebagai permenungan, adalah dari Yoh 8:1-11 , yakni Dia harus  berhadapan dengan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi di Bait Allah , ketika itu mereka membawa perempuan yang menurut mereka sebagai OTT (orang tertangkap tangan) seperti meminjam istilah now,  yang jelas diakui melakukan zinah, maka ada menurut aturan Musa dalam hukum Taurat dia ini harus dirajam hingga mati, ini benar-benar diyakini dan menjadi dasar kuat bagi mereka untuk dihadapkan pada Yesus yang dianggap sebagai hakim. 

Menarik untuk ditelaah sejenak,  bila Yesus mengikuti Hukum Taurat, Ia niscaya akan kehilangan reputasi-Nya karena bertolak belakang dengan sifat jatidiri  berbelas kasih yang sudah dikenal banyak orang, namun bila Dia membebaskan atau sekurang-kurangnya mengurangi hukuman terhadap perempuan ini, jelas mereka  akan menuduhNYA telah tidak mengikuti atau melanggar dan menentang Taurat, dan jelas ini sebagai pelecehan akan aturan itu, dan mudah digunakan sebagai dalih sangat mempersalahkan di depan umum, maka sungguh cerdik para pecundang tersebut ingin menjatuhkan martabat Yesus.  

Sungguh luarbiasa karunia kebijaksanaanNYA saat menghadapi titik kritis, setelah beberapa kali didesak oleh mereka dengan menanyakan bagaimana tindakanNYA, Dia dengan tegas mengatakan: “ Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu “, yakni didahului Dia membungkukkan diri dan menulis seseuatu di tangan dengan jarinya.

Maka faktor kebijaksanaan hati dan pikiran telah diteladankan oleh Yesus kepada orang banyak di Bait Suci, bagaimana Dia mengambil suatu keputusan dengan  pergumulan yang dihadapiNYA, apakah dia harus membela Hukum Taurat, jelas benar Dia mengikutinya yakni silahkan lemparin batu perempuan berdosa tersebut, tetapi di sisi lain Dia mengamati apakah si pelempar batu sudah benar perilakunya, maka Yesus dengan kuasa kebenaran membuat skenario menawarkan kepada yang paling senior berikut yang termuda untuk melakukan hukum Taurat nya, di luar dugaan mereka semua pada ngacir pergi pertanda mereka sadar bahwa hidupnya juga berdosa. 

Bilamana ada anekdot pada kisah ini, yakni ada seorang saja yang melempar batu berarti orang ini nekat , tidak peduli ia berdosa yang penting menjalankan Hukum Taurat, dan sebenarnya seperti inilah kebanyakan orang Yahudi pada saat itu, namun  anehnya koq orang Yahudi yang mengerumuni Yesus masih mempunyai hati dan pikiran yang jernih yakni tidak melakukan sesuatu , pertanda mereka masih berkehendak mendengarkan & memahami perintahNYA, serta memaknaiNYA dengan tindakan untuk pergi.

Tidak berhenti disitu saja, Yesus memastikan kepada perempuan itu bahwa situasi aman dan terkendali, dan Yesus tidak marah ataupun mengungkit apa yang sudah dilakukannya , namun memberikan pembinaan dan peneguhann dia dengan mengarahkan agar tidak berbuat dosa mulai dari saat itu, maka Dia adalah seoranng Guru Kebijaksanaan sejati.

Tuhan Yesus yang Mahapengasih, sungguh karuniaMU pagi ini mengingatkan kami sebagai orang-orang yang sering mengujiMU, yang sering menanyakan keberadaan DiriMU tatkala kami bergumul dan sedang galau, seolah mempertanyakan karakter kasihMU tak terjadi pada diri kami, sehingga kami mendesakMU selalu meminta-minta perlindungan namun kami sebenarNYA ingin hanya kenikmatan sesaat, Tuhan tetap bimbinglah kami orang yang berdosa ini, dan tetap berpengharapan selalu hanya kepadaMU. Amin ( MIW ) 

 
Last modified on Monday, 30 March 2020 14:57

Kegiatan Terbaru

...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohan...

25 October 2023
...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5)

Bagaimana menyelaraskan nilai-nilai iman sejati dengan kecanggihan art...

PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

19 October 2022
PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

Pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 yang lalu, Komunitas Verbum Domini (K...

BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

18 October 2022
BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

Bible Zoom-Youtube Live-Streaming diadakan lagi oleh Tim Pengurus Pusa...

BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTE...

16 October 2022
BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTER SAN

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

14 October 2022
BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

Tentang Kami

Nama yang dipilih untuk sentrum ini adalah “Pusat Spiritualitas Sumur Yakub” yang mempunyai misi khusus yaitu untuk melayani, bukan hanya anggota tarekat-tarekat yang didirikan Santu Arnoldus Janssen saja tetapi untuk semua... selebihnya

Berita Terbaru

©2025 Sumur Yakub - Pusat Spiritualitas. All Rights Reserved.

Search