Yesus dalam Injil hari ini berbicara tentang cinta. Cinta menjadi dasar dalam ziarah perjalanan hidup kita. Tidak ada seorang pun di bawah kolong langit ini yang hidup tanpa cinta. Bahkan sebaliknya, banyak orang rela mati demi cinta.
Yesus adalah jalan cinta Bapa kepada kita, Yesus yang sama juga adalah jalan cinta kita menuju Bapa. Yesus menjadi titik sentral dan titik temu antara cinta cinta Bapa yang menyelamatkan dan kedosaan manusia yang menjauhi cinta Bapa. Yesus telah menunjukkan kepada kita apa artinya mencintai. Yesus telah menyerahkan seluruh hidupNya untuk menebus dosa kita. PengorbanNya di kayu salib adalah ungkapan cinta yang paling dalam untuk mengangkat kita menjadi putra dan putri Allah. Betapa bahagianya kita ketika Yesus rela menyerahkan hidupnya demi keselamatan kita. Inilah kebahagiaan kita yang paling besar sebagai orang Kristiani bahwa Tuhan sungguh mencintai kita.
Pada hari ini, Yesus mengajak kita untuk mengenakan cinta yang sama yakni mencintai Tuhan dan mencintai sesama. Ada aspek cinta vertikal, mencintai Tuhan dan aspek cinta horizontal, mencintai sesama. Antara aspek vertika dan horizontal memiliki relasi yang erat yang tidak bisa dipisahkan. Mencintai Tuhan diungkapkan lewat iman yang kita miliki untuk selalu percaya dan mencintai sesama lewat pelayanan dan sedekah.
Iman kita baru punya arti ketika kita terlibat dalam pelayanan dan pengabdian kepada sesama. Dan cinta kita kepada sesama adalah bukti dari iman kita kepada Tuhan. Karena Yesus selalu menunjukan diri pada orang sakit, orang miskin, orang dalam penjara, orang yang berkekurangan. Yesus adalah teladan sejati dalam mencintai. Dia mengorbankan diriNya untuk kita. Peristiwa salib mau menunjukan betapa Yesus sungguh mencintai kita.
Dalam hubungan dengan cinta, kita mengenal tiga kategori cinta dalam bahasa Yunani. Pertama, cinta eros, yang berhubungan dengan napsu/gairah, romantis. Moto dari cinta ini adalah ambil dan ambil ( take and take). Atau dengan kata lain berhubungan dengan cinta diri ( selfish love). Kedua cinta philia yang berarti hormat ( respect). Cinta ini lebih berhubungan dengan persahabatan/ pertemanan dan kekeluargaan. Moto dari cinta ini ada beri dan ambil ( give and take). Ketiga cinta Agape. Esensi dari cinta ini adalah pengorbanan yang disertai dengan komitment yang tinggi. Moto dari cinta ini adalah beri dan beri ( give and give). Pada tahap inilah cinta agung Yesus diungkapkan. Rela mati demi kita. Pengorbanan Yesus menjadi model cinta yang sejati, cinta yang paling agung dari semua jenis cinta.
Kita diajak untuk selalu bercermin pada cintaNya, sebagai dasar dari ziarah iman kita. Mari kita menjaga iman lewat doa kepada Tuhan dan pelayanan/pengabdian kepada sesama. Saya teringat akan refleksi dari mother Thresia dari Calcuta; the fruit of faith is prayer, the fruit of prayer is love, the fruit of love is service, the fruit of the service is peace and joy...
DOA PENEGUHAN :
Allah maha cinta, kami lambungkan madah yang paling agung yang lahir dari kerinduan hati kami yang paling dalam kehadiratMu, atas seluruh penyelenggaraan berkat dan kasihMu dalam ziarah hidup kami. Tuhan, curahkanlah embun rahmatMu ke dalam hati kami, untuk membasahi cinta yang telah layu. Berikanlah kami api cintaMu, agar pelita hati kami tetap bernyala untuk mewartakan cintaMu yang agung, Amin.
Oleh Pater Adrian Jenani, SVD
(Misionaris Sabda Allah yang pernah berkarya di Provinsi SVD Australia dan sekarang menjadi pembimbing para frater-bruder SVD di Novisiat Sang Sabda Kuwu Ruteng-NTT)