Saudara-Saudariku ytk dalam Tuhan Raja Semesta Alam,
Saya menyapa kita semua demikian karena hari ini merayakan Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Bagi saya pribadi, pada hari yang Mulia ini, Tuhan sebagai Raja Semesta Alam tetaplah Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Allah yang berjiwa besar yang berbelas kasih, yang menghendaki semua anak-Nya selamat, dan bersama-Nya dalam Kemulian abadi di Surga.
Sabda Tuhan di Hari Raya Raja kita ini pun menyapa kita untuk melihat bagaimana cinta perhatian Tuhan dan Raja kita yang senantiasa menaruh keagungan cinta dan perhatian-Nya untuk semua tanpa henti-hentinya:
- Di bacaan I dari Yehezkiel 34 khususnya ayat 16 mengungkapkan perhatian Allah bagi kita: Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya. Di sini kita bisa melihat kasih Tuhan dan Raja kita bagi kita semua. Dia datang bukan hanya sebagai Gembala, namun juga sebagai Raja seperti yang dinubuatkan oleh nabi Zakharia 9:9-10.
- Mazmur 23 mengajak kita untuk mengikuti Tuhan Sang Gembala Baik. Apakah juga mau menjadi domba yang baik?
- Santu Paulus meneguhkan kita dalam bacaan kedua (1Kor 15) untuk meyakini pula bahwa Tuhan yang kita imani akan datang sebagai Raja menghantar kita pada hidup kekal.
- Di dalam Injil Mat 25:31-46 Mengisahkan Kedatangan-Nya yang kedua kali adalah untuk menghakimi orang-orang fasik dan penguasa-penguasa dunia. Domba-domba akan ditempatkan di sebelah kanan-Nya dan akan menikmati kemuliaan Tuhan serta ikut memimpin sebagai raja. Sementara para kambing akan dienyahkan dan dilempar ke dalam lautan api.
Injil Tuhan ini meneguhkan kita untuk semakin percaya kepada-Nya Tuhan sebagai Raja, dan Hakim, Penguasa dunia mengadili manusia sesuai perbuatannya. Dan kita juga diajak untuk menghidupi iman kita melalui perbuatan nyata. Seseorang yang mengaku beragama dan berdoa setiap hari, memohon berkah dan rezeki tiap hari, namun hanya untuk diri sendiri, tidak diwujudkan dalam perbuatan, itulah yang tidak dikehendaki Tuhan. Sebenarnya kita manusia perlu bersyukur karena kita adalah ciptaan yg paling unggul di antara semua ciptaan Tuhan. Kita diberi pengertian, untuk mencontohi kehidupan Yesus, melakukan kehendak-Nya, yaitu Mengasihi Tuhan dan Sesama. Saya menyebut beberapa contoh kisah inspiratif dari Injil dan kisah sejarah sebagai ajakan agar kita pun mau berbuat sesuatu menghayati iman kita secara nyata:
- Yesus sendiri memuji Janda miskin yang memberi dari kekurangannya, memberi dua peser setara Rp 3.250 bagi orang lain, Bagaimana dengan kita?
- Santo Martinus dari Tours yang kita peringati tiap 11 November, ketika melihat pengemis yang kedinginan tergerak melakukan kasih membagikan sebagian pakaiannya kepada pengemis itu.
- Pahlawan Indonesia Yos Sudarso, dalam keadaan genting, dia memerintahkan kapal anak buahnya menepi, dia sendiri di kapal Induk melawan Belanda, Dia sendiri gugur sebagai pahlawan, yang jenazahnya sampai sekarang belum ditemukan.
Marilah melakukan kasih dengan tulus dan iklas bukan kepentingan diri kita tetapi kita mau berbuat kasih seperti Tuhan (Galatia 5:22-23). Bagi saya pribadi yang terpenting adalah mencintai Yesus dengan perbuatan kasih yang nyata, karena kita semua terlebih dahulu dicintai, kapanpun dipanggil Tuhan kita semua siap dan tidak perlu ada kekuatiran, ketakutan, maupun memegahkan diri dengan apa yg telah diperbuat, karena kasih dan kerahiman Allah yang menyelamatkan.
Tuhan memberkati kita selalu. Amin.
Oleh Ng Veronica (Yuhua) dari Paroki St. Marinus Yohanes Kenjeran Surabaya.