Friday, 18 September 2020 15:32

Membingkai Kiprah Jacob Oetama Dalam Konteks Pertumbuhan Benih Sabda Allah

Written by John Masneno
Membingkai Kiprah Jacob Oetama Dalam Konteks Pertumbuhan Benih Sabda Allah Membingkai Kiprah Jacob Oetama Dalam Konteks Pertumbuhan Benih Sabda Allah dok. Sumur Yakub

Sahabat-sahabat Tuhan ytk,

Salam jumpa lagi melalui Ulasan Biblis Spiritual di akhir pekan III Bulan September 2020 ini. Kita bersyukur atas seluruh perjalanan kita di pekan ini (hening sejenak dan ungkapkan syukur atas berkat-berkat Tuhan sepanjang pekan ini dan teristimewa untuk rahmat kehidupan yang masih dianugrahkan untuk kita di tengah badai covid ini).

Kita juga mau menggunakan beberapa menit dari 10.080 menit yang dianugrahkan Tuhan bagi kita semua di pekan ini untuk merenungkan pesan-pesan berhikmah dari Sabda Tuhan sepanjang pekan ini. Tentu ada banyak hal yang telah kita renungkan seturut sapaan Sabda Tuhan sepanjang minggu ini.

Dari sekian banyak pesan biblis di pekan kita, kita bisa merangkumnya dalam pesan inti di perumpaan Yesus tentang pertumbuhan benih Sabda Allah sebagimana diperdengarkan di Injil hari ini. Alasanya karena diri dan hidup kita adalah ‘tanah’ tempat benih Sabda Tuhan atau dalam bahasa Paus Fransikus: we are the living word (Kita adalah Sabda yang hidup). Karena itulah kiprah Jacob Oetama (JO) ditampilkan di UBS ini sebagai contoh nyata perlunya  memadukan rencana dan Sabda kehendak Tuhan dalam hidup kita sehingga menjadikan hidup kita sebagai tanah yang baik bagi tumbuhnya benih Sabda Allah.

Selayang pandang kiprah JO

Mencermati perjalanan hidup dan karier beliau, tampak jelas bahwa dirinya ibarat suatu lahan tanah subur tempat benih Sabda Kebenaran Allah bertumbuh dan berkembang serta menghasilkan buah-buah bermutu yang dicicipi oleh banyak orang. Ada satu kesinambungan apik yang ditampilkan JO selama kiprahnya dalam dunia pencerahan demi kebenaran, keadilan serta pengangkatan harkat dan martabat manusia serta peradabannya. Hal ini tampak jelas dalam karya-karyanya sejak awal hingga akhir hidupnya.

Mantan Seminari Jogyakarta awal tahun ini memulai kiprahnya sebagai Guru, pembawa terang dan pencerahan bagi para muridnya: di SMP Mardiyuna-Cipanas (1952-1953), di SGB Lenteng Agung (1953-1954), di SMP Van Lith Jakarta. Pergeseran Profesi JO sebagai journalist tidak terlepas dari pertemuannya dengan Pastor Odejans, OFM, pemimpin Majalah Mingguan PENABUR waktu itu. Kata-kata Pastor Odejans dalam pertemuan itu (Jacob, guru sudah banyak, wartawan kurang) menjadi satu ajakan dan awal panggilan JO untuk membawa pencerahan wadah yang lebih luas melalui gagasan tertulisnya sebagai wartawan. JO memulai tugas luhur ini dengan menjadi redaktur di Mingguan Penambur pada tahun 1956.

Setelah menyelesaikan studi Publikasinya di Jakarta (1959) dan UGM (1961), JO semakin ulet menekuni kariernya mencerahi masyarakat melalui karyanya dalam dunia publikasi. Salah satu bukti komimten JO itu diwujudkan dengan mulai mempublikasin majalah INTISARI bersama Petrus Kanisius Ojong pada tahun 1963. Dua tahun kemudian kedua tokoh besar ini memulai Harian KOMPAS tepatnya pada 28 Juni 1965 yang kemudian makin berkembang menyebarkan sayap melalui Kompas Gramedia Group dengan aneka anak perusahaan yang bergerak di bidang media massa, percetakan, toko buku, radio-TV, perhotelan, sekolah formal dll.

Mengapa JO, guru SMP itu bisa mentranformasi hidupnya menjadi sosok nasional?

Tentu ada banyak jawaban, namun mari kita cermati transformasi hidup JO dari perspektif karirnya dan Sabda Tuhan pekan ini, khususnya dari konteks perumpamaan Yesus tentang tanah dan pertumbuhan benih. Dari proses dan hasil karya yang dipresentasikan JO selama berpuluh-puluh tahun hingga akhir hayatnya meyakinkan kita untuk mengakui bahwa dari  empat jenih ‘tanah’ yang ditampilkan dalam perumapamaan Yesus, JO tergolong orang yang bertanah baik: yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan. Menyelusuri perjalanan hidup dan kiprahnya kita bisa menemukan beberapa hal signifikan yang menstransformasi JO.

  1. JO memiliki visi misi mulia untuk menjadikan nilai-nilai luhur sebagai KOMPAS hidup bangsa ini demi peradaban manusia dan kemakmuran bersama sebagi suatu bangsa

Keteguhan iman dan kesahajaan hidup kedua orang tuanya (Bpk. Raymundus Yosef Sandiyo Brotosoesiwo dan Ibu Margaretha Kartonah) sudah pasti menjadi titik awal lahan tanah hidup JO dipersiapkan menjadi tanah yang baik bagi pertumbuhan benih Sabda Allah dalam hidupnya.  Keberdaanya beberapa waktu lamanya di Seminari (tempat persemaian)  semakin menaburkan benih iman yang kokoh pada Tuhan dalam diri JO sejak dini. Selain itu kedekatannya dengan rohaniwan baik di Seminari maupun di awal karier di Mingguan Penabur menanamkan visi misi luhur tersebut sejak dini dalam diri JO untuk mendedikasikan hidupnya sebagai penyuara kebenaran, keadilan, kemanusiaan dan peradaban melalui dunia publikasi. Keputusannya melanjutkan studi publikasi semakin membuka jalan bagi JO mewujudkan impian luhurnya itu. Isi ‘pewartaan’ melalui tulisan-tulisannya dan arah publikasi surat kabar-majalah yang dinahkodainya menampilkan secara jelas visi misi luhur tersebut. Perjuangan demi memanusiakan sesama, peradaban bangsa serta keharmonisan hidup bersama dalam keberagaraman menjadi INTISARI perjuangannya sekaligus KOMPAS penuntun kariernya.

  1. JO memiliki jiwa yang senantiasa haus akan pengetahuan dan kebenaran-kebenaran universal, rendah hati serta selalu terbuka belajar dari orang lain

Dahaga spiritual akan nilai-nilai luhur mendorong JO mendekatkan dirinya Sang Kebijaksnaan sejati. Pembawaan dirinya yang tenang, bijak dan relefkif tak terlepas dari kedekatannya dengan Tuhan dan Sabda-Nya. Mengikuti tulisan-tulisannya, bisa ditemukan di sana bahwa pada umumnya tulisan-tulisan JO bernafaskan pesan biblis yang dibahasakan dengan cara lain entah melalui kata-kata orang tertentu atau ungkapan-ungkapan umum. Inilah juga cara Yesus yang seringkali mengunakan perumpamaan atau metode lain untuk menyampaikan pesan Sabda Bapa-Nya kepada para pendengar-Nya.

JO juga banyak menimba pengetahuan dari tokoh-tokoh besar baik yang berskala nasional maupun internasional. Tokoh-tokoh nasional yang cukup kuat mempengaruhi JO antara lain: the Founding Fathers (Soekarno, Hatta, Sjahrir, Prawoto dll); para pastor yang berperan penting dalam masa pendidikannya, I.J. Kasimo, Frans Seda, Mohamad Natsir, Mohamad Roem, S. Kartodirdjo, Sayogyo, Pastor Driyakara, SJ, Soejatmoko, Koentjaranigrat, S. Prawiroardjo, S. Sumardjan dll. Tokoh-tokoh internasional yang cukup signifikan pengaruhnya terhadap pemikiran-pemikiran JO al: Thomas Jefferaon, Thomas Hobbes, Max Webber,  Stephen R. Covey, C.P. Scott, Mc. Luhan, Francis Fukuyama, Anthony Giddens, Samuel Huntington, Lawrence Harrison  dan tokoh dunia lainnya.

JO terkesan kuat menghayati prinsip hidup adalah sebuah proses belajar dari waktu ke waktu. Aneka jabatan dan atribut pada dirinya tidak melunturkan sikap kemuridan dalam dirinya yang senantiasa terbuka dan belajar dari orang lain khususnya orang-orang yang bisa dijadikan guru bagi hidup dan kiprahnya. Perkembangan luar biasa wadah-wadah publikasi yang didirikanya tidak terlepas dari penerapan prinsip learning by doing (belajar dalam proses).

JO tentu menyadari betul perlunya meningkatnya suplemen vitamin-pengetahuan seiring perkembangan karier dan lembaga-lembaga yang dipimpinya. Kerendahan hati dan keterbukaan JO mau menimba ilmu dan pengalamaman dari tokoh-tokoh besar itu menjadi kunci yang membuka pintu perkembangan, kreatifitas, adaptasi dan inovasi sehingga membuat karier-kariernya dan lembaga-lembaga yang dipimpinnya terus berkembang dari waktu ke waktu.

  1. JO menerapkan prinsip working together  as a team dan berorientasi pada upaya pemberdayaan potensi manusia

JO menyadari bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan maka dengan melibatkan orang lain dalam tim kerja akan saling mengisi dan melengkapi kekurangan dan kelebihan. Hal tersebut bisa dilihat dari kesediaannya sejak awal kiprahnya selalu mau bekerja sama dan melibatkan orang lain dalam karier-kariernya. Injil Jumat kemarin juga menampilkan sisi working as a team antara Yesus dan para murid-Nya serta orang-orang yang mendukung karier misi-Nya.

Opsi JO mau memberdayakan dan mengoptimalkan potensi dan kemampuan orang-orang yang bekerja dengannya membuat dirinya hadir di tengah mereka bukan hanya sebagai pemimpin (Bapak) bagi mereka, tetapi lebih sebagai rekan kerja dalam perjalanan dalam dunia karier dan pengabdian pada publik. JO dengan caranya hadir dan memotivasi mereka untuk menunjukan kemampuan terbaik bukan hanya demi kemajuan lembaga tetapi terlebih untuk kehidupan mereka yang lebih baik (for a better life). Melalui cara demikian JO menampakkan kasihnya yang tulus sebagaimana diserukan St Paulus dalam 1 Korintus 13 (bacaan I hari rabu) demi memanusiakan mereka dan mengangkat harkat dan martabat mereka.

  1. JO berani memikul salib penderitaan demi tetap terpancarnya cahaya kebenaran sejati di tengah bangsa ini

Tiada sukses tanpa tantangan dan kesulitan. Itulah ungkapan yang cocok membahasakan suka duka perjuangan JO dkk. melalui bidang publikasi. Banyak pengalaman pahit harus dialami dan dijalani demi tetap bercahayanya panji kebenaran di tengah bangsa ini khususnya pada masa Orde Baru yang kita semua tahu resikonya kalau berani ‘menggongong’ penguasa seperti yang dilakukan JO dkk melalui tulisan-tulisan mereka. Ancaman nyawa, tekanan psikologis, termasuk ditutupnya Surat Kabar KOMPAS selama beberapa tahun pada masa Orde Baru, menjadi kisah nyata pengalaman salib JO dkk.

Kesediaan harus meminta maaf meski tak bersalah, sebagai syarat untuk dibuka kembali penerbitan harian KOMPAS, dijalaninya dengan penuh sikap rendah hati dan ksatria. Di sini tampak penghayatannya akan ajaran Kristiani tentang kesediaan mengampuni secara iklas (Sabda Tuhan hari Minggu, 13 Sept). Kesediaan menapaki jalan salib selama masa kelam tersebut menumbuhkan kreatifitasnya untuk tetap menyuarakan nilai-nilai luhur melalui wahana-wahana publikasinya.

Sikapnya itu menjadi expresi keteguhan hati dan jiwa JO dkk berani mengubah pengaruh semak duri yang mau menghimpit dan mematikan roh kenabian dalam diri mereka. Mereka  mau terus mengabdi kebenaran dan kemanusiaan serta kemakmuran bersama di seluruh bumi pertiwi ini. Kesuksesan pasca masa-masa kelam menjadi buktinya bahwa moment salib hanya menyita waktu sejenak agar melahirkan kebenaran sejati dan mendatangkan kebahagiaan sejati. (Apabila TUHAN memulihkan keadaan umat-Nya, maka Yakub akan bersorak-sorak, Israel akan bersukacita Mazmur 14:7)

  1. JO tak tergiur dengan glamour kesuksesannya melainkan tetap mengabdi pada kemanusiaan dan peradaan serta keharmonisan dalam keanekaragaman

Konsistensi JO menyuarakan Jalan-Jalan Kebenaran yang menghidupkan manusia hingga akhir hayatnya menjadi bukti nyata bahwa dirinya bukan tipe orang seperti tanah di panggir jalan yang mudah digiurkan oleh pengaruh zaman. JO juga bukan tipe orang berhati tanah berbatu-batu yang mudah mengabaikan nilai-nilai luhur dan lebih suka mengejar kuasa, kekayaan materi dan popularitas. Meski lembaga-lembaganya sukses secara finansial dari segi bisnis, namun dia tidak mau menghambakan diri pada harta dan kuasa dunia. JO tetap berkiblat pada jalan, kebenaran dan nilai-nilai hidup sejati yang telah diTABURkan sejak dini dalam dirinya dan menjadi INTSARI sertaa KOMPAS penuntun jalan hidupnya. Ini juga menjadi inner power JO yang memampukan dia menghadapi salib-salib hidup dalam kariernya dan membangkitnya demi sukses hidup kekal (Yohanes 14;6: Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup).  

Inilah sederatan point tentang keluhuran hidup JO, satu putra terbaik bangsa kita di zaman kita ini. Kiprah beliau di dunia literasi di negeri ini selama berpuluh-puluh telah menjadi bukti nyata komitmennya untuk membawa terang kebenaran dan keadilan serta peradaban bagi rakyat Indonesia di NKRI tercinta ini. Tak berlebihan bila Presiden Jokowi menyebut JO bukan hanya sebagai Tokoh Pers tetapi juga Tokoh Bangsa ini. Maka pantas dan wajar jasad beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata. Jiwanya tentu berbahagia bersama Allah yang diimani dan ikutinya selama hidupnya.

Perjalalanan hidup JO telah memberikan suatu kesaksian bagaimana menjadikan hidup kita sebagai lahan tanah yang baik dan sumbuh tempat bertumbuh kembangnya Sabda Tuhan dalam hidup kita sehingga bisa berbuah limpah bagi sesama. Maka UBS ini ditutup dengan ajakan Nabi Yesaya sebagai bahan refleksi bagi kita:

"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang TUHAN (Yesaya 2: 3,5)

Selamat merenung, Tuhan memberkati kita semua.

P John Masneno, SVD (Sekretaris Eksekutip Pusat Spiritualitas Sumur Yakub)

Kegiatan Terbaru

...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohan...

25 October 2023
...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5)

Bagaimana menyelaraskan nilai-nilai iman sejati dengan kecanggihan art...

PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

19 October 2022
PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

Pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 yang lalu, Komunitas Verbum Domini (K...

BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

18 October 2022
BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

Bible Zoom-Youtube Live-Streaming diadakan lagi oleh Tim Pengurus Pusa...

BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTE...

16 October 2022
BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTER SAN

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

14 October 2022
BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

Tentang Kami

Nama yang dipilih untuk sentrum ini adalah “Pusat Spiritualitas Sumur Yakub” yang mempunyai misi khusus yaitu untuk melayani, bukan hanya anggota tarekat-tarekat yang didirikan Santu Arnoldus Janssen saja tetapi untuk semua... selebihnya

Berita Terbaru

©2025 Sumur Yakub - Pusat Spiritualitas. All Rights Reserved.

Search