Pertemuan tahunan para Provinsial/Regional SVD - SSpS Sub-Zona Indo-Leste dilaksanakan di Rumah Retret Kemah Tabor Mataloko dilaksanakan di Rumah Retret Kemah Tabor Mataloko Ngada Flores NTT. Rapat tahunan tersebut dihadiri oleh P. Josef Emanuel Embu, SVD, Provinsial SVD Ende; P. Gregorius Genane Kaha SVD, Provinsial SVD Jawa; Br. Salomon Leki, SVD, Provinsial SVD Timor; P. Paulus Tolo Jogo SVD, Provinsial SVD Ruteng; P. Manoj Manuel Kharady,  SVD, Regional SVD Timor Leste; Sr. Thomasin Tere Beding, SSpS, Provinsial SSpS Flores bagian Timur; Sr. Ignata Yuliati, SSpS, Provinsial SSpS Jawa; Sr. Paulina Ngula, SSpS, Provinsial SSpS Flores Barat; Sr. Imelda Ina Maga, SSpS, Provinsial SSpS Kalimantan; Sr. Fridolianti Seran, SSpS, Provinsial SSpS Timor; Sr. Isabel Maia Do Rego, SSpS Provinsial SSpS Timor Leste (tidak sempat hadir karena sakit) P. Yanuarius Lobo SVD, Direktur Pusat Spiritualitas Sumur Yakub; P. Yohanes Masneno SVD, Sekretaris Eksekutif Pusat Spiritualitas Sumur Yakub; Sr. Margaretis Ana Boleng, SSpS, Bendahara Pusat Spiritualitas Sumur Yakub; Sr. Genobeba da Costa Amaral SSpS; Direktris Yayasan VIVAT Indonesia; P. Agust Alfonsus Duka SVD, Sekretaris Yayasan VIVAT Indonesia; Sr. Genoveva Bikan SSpS, Bendahara Yayasan VIVAT Indonesia; Sr. Fransiska Imakulata, SSpS, Pengawas Yayasan VIVAT Indonesia; P. Eugenius Dito Arianto, SVD, Pengawas Yayasan VIVAT Indonesia.

Rapat Tahunan ini dilaksanakan secara berkala dengan tujuan mengevaluasi karya karya misioner yang telah dilakukan, sekaligus membicarakan hal hal yang berkaitan langsung dengan karya karya misioner yang digalakan SVD SSpS Indonesia dan Timor Leste.

Rapat Tahunan di Kemah Tabor Mataloko diawali dengan Ekaristi Kudus yang dipimpin oleh Pater Josef Emanuel Embu, SVD selaku Provinisial Koordinator Tim Pimmpinan SVD-SSpS Sub Zona Indo-Leste. Dalam kotbahnya, Pater Eman menyampaikan satu hal esensial tentang mengapa Pertemuan Tahun ini diawali dengan Ekaristi Kudus dan Rekoleksi bersama. Menurut Pater Eman kegiatan-kegiatan rohani tersebut dilakukan di awal rapat tahun ini bukan sebagai kegiatan awal dari serangkaian kegiatan lain di rapat tahunan tim pimpinan ini, melainkan menjadi sumber dan pengarah yang mengarahkan seluruh peserta mengikuti forum tahunan ini dalam terang kehendak Allah Tritunggal Mahakudus sebagai sumber dan pusat hidup dan karya para misionaris.

Hal senada ditekankan juga oleh Sr. Thomasin Tere Beding, SSpS yang juga adalah Koordinator Tim Pimpinan SVD SSpS Sub Zona Indo-Leste. Sr Thomasin meminta para peserta untuk menghadirkan bimbingan Roh Allah sendiri dalam hari hari pertemuan sepekan itu, sehingga apa saja yang dibicarakan dan dihasilkan dari pertemuan ini merupakan pengejawantahan rencana dan kehendak Allah Tritunggal Mahakudus yang memanggil dan mengutus abdi-abdiNya menunaikan rancangan muliaNya bagi dunia.

Untuk memperdalam arahan arahan tersebut, Kisah Naaman dijadikan bahan permenungan dalam Rekoleksi bersama pada awal hari kedua yang dipimpin oleh Pater John Masneno, SVD dari Tim Pusat Spiritualitas Sumur Yakub. Kisah Naaman dipakai dalam rekoleksi itu, karena mengandung banyak pesan bijak dalam hubungan dengan tugas penggembalaan. Kisah Namaan juga menampilkan sisi bagaimana hidup dan berkarya sebagai abdi Tuhan dalam berbagai aspek pelayanan serta multi peran dan tugas yang diemban, entah dalam fungsi; koordinasi, administrasi maupun dalam konteks peran animasi dalam tugas penggembalaan dan pelayanan sebagai abdi-abdi Tuhan. Pater John juga menampilkan contoh contoh konkret sebagai aplikasi riil dari pesan pesan bijak Kisah Naaman dalam konteks misi secara universal dan juga dalam konteks Misi Sub Zona Indo-Leste yang terdiri dari 4 Provinsi SVD dan 1 Regio SVD serta 6 Provinsi SSpS. 

Arahan arahan spiritual di Misa Pembuka dan Rekoleksi bersama sungguh terasa perannya sepanjang hari hari pertemuan dan pembahasan tentang karya Yayasan VIVAT Indonesia dan Pusat Spiritualitas Sumur Yakub serta tugas tugas penggembalaan para provinsial SVD-SSpS Sub Zona Indo-Leste dan rapat khusus Tim Pimpinan SVD-SSpS Indonesia dan Timor Leste di forum ini.

Tema pertemuan tahun 2025 ini yaitu: “Witnessing to the Light and Transformation” telah meresapi seluruh rangkaian kegiatan selama pertemuan ini. Para peserta diajak untuk senantiasa sadar akan tugas memberikan kesaksian tersebut sebagai pemimpin dan gembala yang memberikan terang animasi rohani kepada semua pihak, dalam kalangan rohaniwan rohaniwati maupun awam yang berada di lingkup kedua negara ini (Indonesia dan Timor Leste).

 Sharing kegiatan, evaluasi dan rencana kegiatan dari dua lembaga besar yang bernaung dibawah SVD-SSpS Indonesia dan Timor Leste yakni Pusat Spiritualitas Sumur Yakub dan Yayasan VIVAT Indonesia, menunjukkan dengan jelas bagaimana Kongregasi Kongregasi Misi SVD dan SSpS berupaya memberikan pelayanan pelayanan konkret kepada publik luas, baik melalui kegiatan Rohani dan karya karya kemanusiaan yang digalakan melalui kedua lembaga besar tersebut.

Untuk itu forum ini mengapresiasi apa yang dilakukan Tim Pengurus VIVAT Indonesia sekaligus mengharapkan kiranya tim penerus Lembaga ini terus bersinergi dengan berbagai pihak guna mengupayakan karya karya kemanusiaan dan keutuhan semua ciptaan sehingga atmosphere kasih persaudaraan, damai dan kesejahteraan bersama semakin terwujud dalam dunia riil hidup bersama.

Demikian pun Tim Pusat Spiritualitas Sumur Yakub diharapkan semakin memperhatikan bantuan bantuan Rohani melalui kegiatan kegiatan Rohani yang digalakan di Lembaga Rohani ini, baik secara offline maupun online, dengan mengoptimalkan sarana prasarana yang ada termasuk teknologi digital yang sudah sangat familiar di kalangan publik, demi pewartaan dan penyegaraan Rohani yang bisa diakses siapa saja di segala ruang dan waktu. Upaya berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk kaum awam, secara khusus kaum muda yang merupakan tulang punggung masa depan Gereja, perlu terus diupayakan guna berjalan bersama mewujudkan karya misi Allah sehingga semakin banyak orang merasakan kehadiran kasih kuasa Allah dalam hidup mereka.

Forum Tahunan ini juga menjadi momentum berahmat bagi para gembala agar menyegarkan panggilan dan tugas serta peran yang dipercayakan Tuhan untuk membangun persekutuan kasih dengan manusia dan dunia berdasarkan kasih Allah Tritunggal Maha Kudus sebagai asal mula, contoh serta pemenuhan setiap persekutuan manusia. Allah Tritunggal adalah pusat, citra, sumber hidup spiritualitas dan misi para misionaris (Kons. SVD-SSpS Art.301).

Secara umum keseluruhan rapat tahunan tersebut sungguh menampakan betapa pentingnya ruang dan waktu bagi para gembala dan pelayan umat Tuhan untuk ‘melihat’ karya karya yang telah dilakukan dalam terang penyelenggaraan Ilahi Allah Tritunggal Mahakudus sekaligus meminta tuntunan Allah dalam merancang karya karya misi seturut zaman saat ini.

Pastor Goris Kaha, SVD (Provinsial SVD Jawa) dalam Ekaristi Penutupan Rapat Tahunan tersebut, mengigatkan para peserta agar tetap berpegang teguh pada Sabda Tuhan dan penuntun-penuntun dasar tugas penggembalaan, sehingga seluruh hidup dan karya pelayanan misioner yang dikerjakan senantiasa bersumber dan terarah kepada Tritunggal Mahakudus, pemilik misi keselamatan.

Sekedar informasi tentang wilayah -wilayah karya SVD-SSpS Sub Zona Indo-Leste menurut sejarah terbentuknya:

1. Provinsi SVD Timor (awal karya misionaris SVD pada 1913 dan menjadi Provinsi SVD 1947) meliputi pulau Timor, Rote, Sabu, Alor dan wilayah Sulawesi.
2. Provinsi SVD Ende (sejak 1915 dan menjadi provinsi SVD pada 1948) wilayahnya meliputi wilayah Flores tengah ke arah timur (Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka-Maumere, Flores Timur, Lembata) dan seluruh wilayah Maluku serta Papua-Indonesia.
3. Provinsi SVD Ruteng (sejak 1915 dan menjadi provinsi SVD pada 1963) wilayahnya meliputi Seluruh Manggarai (Manggarai Timur, Manggarai Raya dan Manggarai Barat-Labuan Bajo), Sumba, Sumbawa.
4. Provinsi SVD Jawa (sejak 1951 dan menjadi provinsi SVD pada 1978) wilayahnya meliputi wilayah Jawa, Bali, Kalimantan dan Sumatera.
5. Regio SVD Timor Leste (sejak 1975 dan menjadi Regio pada 2011) wilayahnya meliputi seluruh Timor Leste.
6. Provinsi SSpS Flores Bagian Timur (sejak 1917) wilayahnya meliputi Ngada, Ende, Sikka, Flores Timur dan Lembata.
7. Provinsi SSpS Jawa (Suster Suster SSpS dari Eropa mulai berkarya di Jawa sejak 3 Mei 1925; menjadi provinsi pada tahun 1984) meliputi wilayah Jawa dan Pangkalpinang (Sumatera), Bali, Lombok dan Papua
8. Provinsi SSpS Timor (Suster Suster SSpS dari Eropa mulai berkarya di Lahurus Timor sejak 21 Mei 1921 menjadi Regio SSpS pada 22 Agustus 1949 dan menjadi) wilayahnya meliputi wilayah pulau Timor dan Alor
9. Provinsis SSpS Flores Bagian Barat: (dimulai sejak 2 sept 1942 dan menjadi provinsi SSpS pada 18 April 2001 wilayah karya meliputi wilayah Manggarai, Sumba dan Sumbawa
10. Provinsi SSpS Timor Leste (dimulai sejak 1975 dan menjadi provinsi SSpS sejak 2021) wilayah misinya meliputi seluruh Timor Leste.
11. Provinsi SSpS Kalimantan (Suster Suster SSpS tiba pertama di tanah Borneo pada tahun 1985, Kalimantan resmi menjadi Regio SSpS pada tahun 2000 dan menjadi Provinsi SSpS pada tahun 2009). Wilayahnya meliputi seluruh Kalimantan.

Kita tentunya terus meminta pertolongan Allah Tritunggal Maha Kudus supaya tetap memberkati, membimbing dan menggerakkan kita agar mampu melaksanakan semua niat mulia tersebut dalam semangat kasih persaudaraan dengan komponen, dan selalu menjadi saluran berkat bagi sesama dalam hidup, usaha dan karya perutusan missioner kita.

Tim Sekretariat Panitia Rapat Tahunan SVD-SSpS Indo-Leste 2025