Kami, para Suster SSpS Provinsi SSpS Flores Bagian Timur (FBT) yang tergolong ke dalam kelompok Medior mengadakan rekoleksi tahunan di Wailiti-Maumere, Flores pada tanggal 2-3 Juni 2018. Kegiatan temu rohani tahunan menjadi kesempatan emas bagi kami, yang usia kaulnya dari yang berusia kaul kekal 1-24 tahun, untuk berbagi pengalaman hidup baik dalam konteks pengalaman pribadi maupun pengalaman hidup di komunitas dan tempat-tempat karya kami.
Kegiatan rekoleksi seperti ini kami lakukan setiap tahun dan tahun ini kami memilih waktu yang bertempatan dengan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Alasannya karena kami mau mendalami Ekaristi sebagai sumber kekuatan bagi hidup dan karya pengabdian kami sebagaimana diyakini Santo Arnoldus Yanssen bahwa Ekaristi merupakan jantung kehidupan kami. Karena itu temu spiritual kami ini diawali dengan Ekaristi Kudus yang dipimpin oleh P. John Masneno, SVD. Pater John mengajak kami merenungkan makna Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus dari sebagai kesempatan bagus untuk memperdalam penghayatan kami akan Tubuh dan Darah Kristus yang kami terima setiap hari dalam Ekaristi. Pemberian tubuh dan darah Kristus bagi manusia merupakan tindakan kasih secara total (pemberian jiwa raga). Maka sebagai pengikut Kristus, kita pun perlu mengikuti teladan Tuhan kita ini sesuai amanatNya dalam setiap perayaan Ekaristi: terimalah dan makanlah inilah tubuh-Ku yang dikorbankan bagimu… terimalah dan minumlah, Inilah darahKu… perbuatlah ini sebagai kenangan akan Daku.
Kami diajak merenungkan makna Ekaristi sebagai tindakan kasih nyata Tuhan kepada umatNya. Dalam Ekaristi Kudus kita menerima kasih Tuhan melalui tubuh dan darah Kristus maka kita pun hendaknya meneruskan tindakan kasih itu kepada orang lain melalui kesaksian hidup dan karya pelayanan kita yang mengalirkan kasih Kristus kepada sesama. Kita bisa ‘terjerumus’ dalam praktik egoisme dalam iman bila kasih Tuhan yang kita terima melalui tubuh dan darah Kristus dalam Ekaristis Kudus tidak kita teruskan dalam hidup dan karya konkret kita.
Melanjutkan bahan permenungan tentang Ekaristi dan buahnya dalam kehidupan, Pater John mengajak kami pada sesi pencerahan spiritual untuk merenungkan hidup dan karya pengabdian kami selama ini, khususnya sepanjang setahun ini. Kami dituntun merenungkan hidup dan karya kami melalui bahan-bahan yang sangat inspiratif seperti video, musik, sharing pengalaman, serta teks-teks biblis yang menghantar kami merenungkan kehidupan dan karya kami setiap hari. Bahan-bahan ini menghantar kami menemukan hubungan erat antara karya kami dengan iman dan spiritualitas hidup kami yang berdasar pada Spiritualitas Allah Tritunggal Mahakudus. Kami diarahkan melalui pertanyaan-penyatan reflektif untuk merenungkan hidup dan karya-karya kami sebagai suatu upaya meneruskan karya Allah Bapa yang mencipta, Putra yang menebus-menyelamatkan dan Roh Kudus yang menghibur dan menyelenggarakan.
Ada banyak pengalaman menarik yang terungkap dari masing-masing kami saat sharing pengalaman pribadi, entah pengalaman yang membahagiakan maupun pengalaman yang menantang. Semuanya ini kami bagikan pada saat-saat seperti bukan sekedar mengungkapkan apa yang telah kami alami. Lebih jauh dari sharing-sharing kami itu, sebenarnya kami sebagai satu kelompok seperjuangan mau saling mendengarkan pengalaman yang masing-masing kami alami. Kami saling meneguhkan dan mau mendoakan satu sama lain dalam doa-doa kami baik secara pribadi maupun secara bersama di komunitas-komunitas tempat tinggal kami. Berhubung banyak dari kami dipercayakan mengurus komunitas, karya misi dan lembaga-lembaga kami, maka kami menggunakan momen jumpa teman medior ini juga untuk memikirkan bersama hal-hal yang bisa kami lakukan sesuai tugas-tugas yang dipercayakan kepada kami demi tumbuh kembangnya tarekat dan karya-karya misi yang Tuhan percayakan kepada kami.
Kegiatan ini makin menyadarkan kami akan pentingnya kegiatan pencerahan dan peneguhan spiritual seperti ini demi hidup dan karya pelayanan kami. Sebab itu kami sepakat akan mencari waktu di tengah-tengah kesibukkan kami untuk kegiatan-kegiatan animasi seperti ini. Dengan demikian kami makin diarahkan sesuai visi misi tarekat dan terutama sesuai rencana kehendak Allah yang memanggil dan mengutus kami sehingga semangat hidup Allah Tritunggal Mahakudus makin hidup di dalam diri kami dan di dalam diri semua orang.
Kontributor : Sr. Anastasia Nirung, SSpS
(berkarya di bagian personalia Rumah Sakit Santu Gabriel Kewapante Maumere, Flores)
Bagaimana menyelaraskan nilai-nilai iman sejati dengan kecanggihan art...
Pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 yang lalu, Komunitas Verbum Domini (K...
Bible Zoom-Youtube Live-Streaming diadakan lagi oleh Tim Pengurus Pusa...
Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...
Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...
Nama yang dipilih untuk sentrum ini adalah “Pusat Spiritualitas Sumur Yakub” yang mempunyai misi khusus yaitu untuk melayani, bukan hanya anggota tarekat-tarekat yang didirikan Santu Arnoldus Janssen saja tetapi untuk semua... selebihnya