Kegiatan

Displaying items by tag: memori agustus 2018

Friday, 31 August 2018 13:58

HIKMAH KISAH JONI KALA DEMI KELANGGENAN NKRI

MEMORI BULAN AGUSTUS 2018

Ada banyak kisah menarik yang terjadi sepanjang bulan Agustus 2018 termasuk Asian Games yang sedang berlangsung dan akan berakhir pada tanggal 2 September 2018. Tentu masing-masing kita punya peristiwa pilihan mana yang paling berkesan. Dari sekian banyak peristiwa yang terjadi, kita diajak merenungkan pesan kisah Joni Kala. Bukanya mau mengabaikan pesan Pesta Asian Games yang fenomenal juga tapi karena masih berlangsung maka kita akan merenungkan event itu pasca pesta Olah Raga Asia itu. Sengaja fokus kita diarahkan ke kisah Joni Kala di akhir bulan ini karena kisah ini menampilkan pesan-pesan bijak dan penting yang patut kita renungkan bersama dalam kaitan dengan pesan perayaan HUT RI yang ke-73 yang dirayakan pada bulan Agustus ini.
Kisah fenomenal Yohanes Ande Kala atau Joni Kala, Si Cilik asal Silawan- Atambua bermula dari aksi heroiknya yang nekat memanjat tiang bendera setinggi 20 meter guna mengambil ujung tali bendera yang putus dan tersangkut di bagian atas tiang bendera sehingga Sang Merah Putih nyaris tidak bisa dikibarkan. Tindakan Joni tersebut dilakukan secara spontan tanpa disuruh dan tergolong tindakan berani penuh resiko apalagi waktu itu dia dalam kondisi sakit. Berkat kemauan tulusnya dan keberaniannya mengambil tali bendera akhirnya Sang Merah Putih bisa dikibarkan di hari Kemerdekaan RI yang ke-73 di pos perbatasan Motaain Belu, NTT.
Dan ternyata aksi heroik itu sempat divideokan oleh salah satu peserta yang hadir di upacara bendera pada saat aksi berani Joni terjadi. Video ini kemudian diviralkan dan meluas begitu cepat hingga sampai ke Presiden Jokowi.  Joni, Si Pahlawan Cilik pun diundang oleh Bapak Presiden ke Istana Negara Jakarta pada 20 Agustus 2018. Banyak apresiasi dan hujan hadiah diberikan kepada Joni atas tindakan ksatrianya menyelamatkan situasi pada HUT Kemerdekaan RI.
Sambil tidak mengabaikan euforia Pesta Asian Gambes yang masih berlangsung, baiklah kita memilih kisah Joni sebagai kisah paling mengesankan bulan Agustus ini bagi NKRI karena beberapa alasan. Bila direnungkan lebih jauh, sebenarnya kisah ini menampilkan beberapa pesan bijak yang bisa kita renungkan bersama demi kehidupan bersama di NKRI tercinta ini.

  • Kisah ini membangkitkan kesadaran kita akan putusnya tali bendera Merah Putih NKRI

Kita semua tahu kondisi bangsa kita saat ini dan mengapa sampai terjadi demikian. Kalau kita mengkontekskan situasi bangsa kita ini dalam kisah Joni Kala, kita tentu akui bahwa sekian lama bangsa kita mengalami nasib yang sama. Tali bendera semangat persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa telah lama putus akibat berbagai alasan –kalau kita realistis. Dan tiga penyebab utama seperti yang kita ketahui bersama yakni Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Inti ketiga virus perusak kebersamaan itu yakni egoisme dalam diri orang-orang tertentu yang kemudian diperluas dalam konteks keluarga, kelompok-golongan dalam berbagai konteks. Hal-hal inilah yang memutuskan tali bendera semangat persatuan dan kesatuan untuk mengupayakan berkibarnya Sang Merah Putih kemakmuran di Negara RI tercinta ini. Impian bangsa pasca kemerdekaan untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih sehingga bisa sejajar dengan bendera keseteraan kemakmuran bangsa lain pun pupus karena hal-hal tersebut dan tentu masih ada alasan lain. Maksud hati mengibarkan Sang Merah Putih di antara bendera-bendera kesejahteraan seperti bangsa-bangsa lain; apa daya tali bendera semangat persatuan dan kesatuan tersangkut bahkan diputuskan oleh berbagai kepentingan-kepentingan segelintir orang, baik pribadi maupun kelompok. Impian mengibarkan Sang Merah Putih di mata dunia tetap menjadi suatu pertanyaan besar penuh kebingungan dicampur tanda tanya siapa yang mau berani seperti Joni Kala.

  • Kita butuh Joni-Joni yang spontan, tulus dan penuh keberanian menanggung resiko demi berkibarnya Merah Putih di seluruh persada Nusantara

Dalam situasi terputusnya tali bendera persatuan dan kesatuan akibat egoisme dan pemahaman sempit serta heroisme mengupayakan kepentingan tertentu atas nama bangsa, kita butuh kesediaan Joni-Joni yang berhati tulus dan mulia untuk berani mengambil tali semangat persatuan dan kesatuan yang terputus, serta berjuang mengikat kita kembali dalam semangat mau hidup dan berjuang bersama membangun bangsa kita sehingga kembali mampu mengibarkan Sang Merah Putih Kesejahteraan bersama secara menyeluruh dan merata bukan untuk segelintir orang dan di beberapa tempat saja. Dari fakta di lapangan memberi kita data jelas siapa saja Joni-Joni yang telah berupaya dengan tulus rela berkorban dan berani mengambil kembali tali semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang telah lama putus dan diputuskan. Dan kalau setiap kita sungguh menyadari diri sebagai WNI maka konsekuensi logisnya adalah setiap kita pun mesti menjadi Joni-Joni yang rela berkorban dengan tulus penuh keberanian untuk mengupayakan tali persatuan, kesatuan dan persaudaraan di tengah keanekaragaman bangsa kita. Keanekaan bukan menjadi sumber perpecahan tetapi justru harus menjadi kekayaan yang makin memperkaya kebersamaan kita.

  • Butuh dukungan satu sama lain

Belajar dari kisah yang terjadi di Silawan di mana banyak orang yang hadir saat itu spontan mendukung tindakan mulia Joni, maka sikap yang sama dibutuhkan untuk mengambil dan mengikat kembali tali bendera semangat persatuan dan kesatuan bangsa sehingga Merah Putih bisa dikibarkan. Akan lebih berdaya guna lagi bila kita tidak sekedar menonton Joni-Joni yang telah berjuang tetapi kita semua juga mau menjadi Joni-Joni yang bertekad dalam semangat persatuan dan kesatuan penuh keberanian seperti Joni mengambil dan menyatukan kembali tali semangat persatuan dan kesatuan bangsa kita dan mau berjuang bersama mengibarkan Sang Merah Putih kesejahteraan bersama bagi seluruh rakyat Indonesia di seluruh wilayah Indonesia sehingga tidak terkesan seolah-olah wilayah terntentu di dalam NKRI ini belum merdeka. Kesediaan kita mau rela berkorban secara tulus seperti Joni dan berani berjuang bersama karena kita sama-sama WNI yang bertanggungjawab atas kesejahteraan NKRI akan turut melanggengkan proses perjuangan menggapai tercapainya cita-cita bersama. Kesediaan nan iklas seperti Joni untuk memperjuangkan hal ini akan menjadi sumbangsih tersendiri bagi terciptanya kesatuan dan kesejahteraan kita bersama –bonum commune. Dalam kaitan dengan hal ini baiklah kita bercermin pada kata-kata J.F. Kennedy: “jangan tanyakan kepada Negara apa yang dapat Negara perbuat bagi saya warganya tapi tanyakan pada diri apa yang bisa saya kepada Negara.” Kalau kita semua sungguh mau bekerja sama dan saling mendukung membangun bangsa kita, niscaya cita-cita kita bersama akan tercapai.

  • Peran penting medkomsos dalam kisah Joni Kala

Cepat beredarnya video Joni hingga dalam waktu sekejap sampai ke tangan para petinggi Negara termasuk Presiden Jokowi mengingatkan kita akan peran penting media komunikas sosial –medkomsos- di era kita yang disebut Zaman Now ini. Maka kisah Joni menyapa dan sekaligus mengajak kita untuk memviralkan hal-hal yang baik dan benar serta mulia demi terciptanya suatu kondisi yang konstruktif yang menjunjung tinggi semangat persatuan dan kesatuan serta upaya bersama menggapai cita-cita bersama di NKRI tercinta ini. Mudah-mudahan pihak-pihak yang memiliki dan juga berkarya di medkomsos tidak menjadikan hal itu sebagai sarana komunikasi mengendalikan massa demi kepentingan kepentingan-kepentingan tertentu tetapi sungguh mau menjadi sarana pemersatu nusa dan bangsa serta turut menciptakan atmospher kondusif bagi publik.

  • Pesan di balik hujan apresiasi dan hadiah untuk Joni Kala

Hujan apresiasi dan hadiah yang didapatkan oleh Joni Kala pasca tindakan mulia dan heroiknya demi berkibarnya Sang Merah Putih menampilkan satu pesan bijak bagi kita. Siapa saja yang rela berkorban melakukan hal-hal baik, benar dan mulia secara tulus maka pada waktunya akan mendapatkan imbalannya baik secara secara langsung maupun tidak langsung karena kita memetik buah tindakan yang kita lakukan. Ini hukum alam tak tertulis dan tertulis yang telah berlaku sepanjang sejarah hidup manusia di kolong langit ini. Tentu begitu banyak Joni-Joni di Negara ini yang selama ini berhati mulia dan rela berkorban demi bangsa dan Negara. Mungkin kiprah mereka tidak dipublikasikan tapi bukan berarti mereka tidak berbuat hal-hal mulia seperti yang dilakukan Joni demi bangsa dan Negara. Mereka pun pasti mendapatkan imbalan khususnya dari Sang Khalik. Dikisahkan bahwa saat bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Joni ditanya Bapak Presiden soal hadiah yang mau dimintanya sebagai imbalan atas apa yang sudah dia lakukan. Dan Si Joni yang lugu spontan meminta sepeda. Lalu Presiden Jokowi spontan juga berespon: “masa jauh-jauh dari Atambua ke Jakarta bertemu Presiden hanya mau minta sepeda”. Presiden pun kemudian menghadiahkan rumah juga untuk Joni. Pesannya yakni Tuhan yang Mahatahu dan Mahaadil tentu saja mengetahui dan membalas niat baik dan karya-karya mulia orang-orang seperti Joni yang berjuang demi berkibarnya bendera persatuan dan kesatuan serta kesejahteraan bangsa ini pasti akan membalas mereka dengan cara-Nya.
Di akhir tulisan reflektif ini, kita diajak merenungkan pesan lagu Berkibarlah Benderaku guna memantapkan tekad kita bersama terus mengibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Indonesia:
Berkibarlah benderaku lambang suci gagah perwira di seluruh pantai Indonesia kau tetap pujaan bangsa. Siapa berani menurunkan engkau serentak rakyatmu membela. Sang Merah Putih yang perwira berkibarlah selama-lamanya.
Kami rakyat Indonesia bersedia setiap masa mencurahkan segenap tenaga supaya kau tetap cemerlang. Tak goyang jiwaku menahan rintangan. Tak gentar rakyatmu berkorban. Sang Merah Putih yang perwira berkibarlah selama-lamanya.

Oleh Dr. John Masneno, SVD (Sekretaris Eksekutif Pusat Spiritualitas Sumur Yakub Indo-Leste)

Published in Refleksi

Kegiatan Terbaru

...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohan...

25 October 2023
...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5)

Bagaimana menyelaraskan nilai-nilai iman sejati dengan kecanggihan art...

PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

19 October 2022
PERAN SABDA DALAM GEREJA MISIONER

Pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 yang lalu, Komunitas Verbum Domini (K...

BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

18 October 2022
BILBE ZOOM IV PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA KARDINAL SUHARYO

Bible Zoom-Youtube Live-Streaming diadakan lagi oleh Tim Pengurus Pusa...

BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTE...

16 October 2022
BILBE ZOOM III PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA MGR. DR. SILVESTER SAN

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

14 October 2022
BILBE ZOOM II PUSPITA SUMUR YAKUB BERSAMA P. LUKAS JUA, SVD

Tim Pengurus Pusat Spiritualitas (Puspita) Sumur Yakub SVD-SSpS Indone...

Tentang Kami

Nama yang dipilih untuk sentrum ini adalah “Pusat Spiritualitas Sumur Yakub” yang mempunyai misi khusus yaitu untuk melayani, bukan hanya anggota tarekat-tarekat yang didirikan Santu Arnoldus Janssen saja tetapi untuk semua... selebihnya

Berita Terbaru

©2025 Sumur Yakub - Pusat Spiritualitas. All Rights Reserved.

Search